Kamis, 11 Januari 2018

 PEMBERDAYAAN PARA PERTERNAK MADU TRIGONA  DARI BANK INDONESIA UNTUK MASYARAKAT YANG MANDIRI


`Program Sosial Bank Indonesia(PSBI) yang mengeluarkan terobosan dalam bentuk KLASTER  dalam hal ini Bank Indonesia bekerjasama dengan masyarakat Dusun Papak Desa Gegala Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara dalam mengembangkan suatu usaha demi kemjuan bersama. Program pengembangan madu trigona yang diluncurkan oleh bank indonesia diharpakan memiliki nilai lebih ekonomis dari pada madu-madu yang lain sehingga nantinya bukan hanya bisa di nikmati oleh perternak lebahnya saja, akan tetapi untuk semua masyarakat disekitar Desa Gegala Kecamatan Kayangan, sekaligus sebagai desa percontohan untuk desa-desa yang lainnya.
Madu adalah salah satu produk primadona HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) di Lombok. Banyaknya manfaat madu bagi kesehataan, kecantikan dan lain-lain menyebabkan permintaan pasar madu alam dan madu budidaya sangat tinggi. Ciri-ciri lebah trigona berwarna hitam dengan panjang tubuh antara 3-4 mm, serta rentang sayap 8 mm. Apalagi dalam hal ini stup lebah trigona berbeda dengan stup lebah madu lainnya. Stup lebah trigona bisa digantung atapun disusun pada rak dan diletakan di tempat teduh atau tidak terkena sinar matahari, Ruangan dalam stup lebah trigona tidak bersekat-sekat. Namun lebah trigona menempatkan telur, madu, propolis dan beebread secara terpisah. Dalam pemeliharaan lebah trigona ini setiap koloni terdiri dari ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Dalam hal pemanenan madu dan propolis dilakukan 1-3 kali setahun tergantung kondisi, pakan, besar  kecil setup dan kesehatan koloni, dalam hal pemanenan madu dan propolis yang sudah dipanen diletakan dimangkuk untuk dilakukan penirisan. Penirisan madu dilakukan agar madu tetap seteril agar tidak terlalu banyak kontak dengan tangan.Karena hal ini, mengapa dalam Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) pemiharan lebah trigona lebih dipilih, Karena pemeliharannya sangat mudah tidak begitu sulit dan harga jual cukup tinggi bahkan bisa mencapai 30-40 botol perbulan dalam pemanenan. Bank Indonesia juga memberikan bantuan dalam BANTEK (Bantuan Tekhnis)  seperti, pemberian pelatihan dalam pemilihan bibit lebah yang mau dijadikan Ratu, Raja dan Pekerja, dalam pembutan Stup, Pemberian makanan buat lebah dan pengemasan madu yang lebih inovatif dan kreatif.
Dengan adanya program yang dijalankan oleh Bank Indonesia dan Masyarakat Dusun Papak Desa Gegala, Sekarang budaya gotong royong mulai tumbuh berkembang yang dulunya rasa kebersamaan agak kurang, dan rasa kekeluargaan juga terjalin sangat erat satu sama lainnya. Serta sekarang pertumbuhan ekonomi masyarakat sana dan sekitarnya tumbuh giat dengan adanya program ini.
Bahkan dalam memenuhi permintaan pasar, para perternak lebah kewalahan dalam melayani pemesanan madu trigona. Karena, para pembeli langsung datang membeli kepada perternak yang keasliannya sudah diakui akan identitas keaslian madu tersebut. Bahkan Koprasi dan Usha Kecil Mikro Menegah (UMKM) lainya tidak berani menjamin ada stocknya apabila ada pemesanan dari konsumen, begitu larisnya madu trigona ini dipasaran diharpakan ada perhatian dan bantuan lebih dari pemerintahan dalam pemberdayaan ternak lebah trigona ini, karena setiap tahunya selalu mengalami permintaan dari produsen. Maka dari itu, siapa sangka binatang yang kecil seperti lebah memliki nilai yang ekonomis yang tinggi, seperti kata pepatah jangan sekali-kali enggkau mengangap remeh hal yang kecil, siapa tau dengan yang kecil itu membuat dirimu berhasil. Inilah yang terjadi sekarang di Dusun Papak Desa Gegala masyarakatnya berbondong-bondong dalam membudidayakan lebah trigona karena sebgai contoh desa binaan unggulan serta sebagi contoh dari desa-desa yang lain agar lebih inspiratif, inovatif dan kreatif dalam melihat peluang.
Sebelumnya Desa ini sangatlah asing dan tidak terkenal ditelinga masyarakat luas bahkan yang dulunya para warganya kebanyakan bertani ke hutan sekarang dengan adanya bantuan dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) masyarakat disana tidak lagi bergantung dari bertani ke hutan, bahkan mereka lebih fokus untuk membudidayakan lebah trigona karena hasil yang agak menjanjikan bagi penghidupan keluarga mereka, bahkan mereka tidak perlu meninggalkan pekerjaan lama mereka, karena bisa sebagi sampingan untuk menambah penghasilan sehari-hari.
Semoga dengan adanya Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) membuka mata hati kita bahwa ditanah kelahiran kita ini, khusunya di pulau lombok sangat banyak yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi peluang usaha serta mampu mengentaskan kemiskinan yang menjadi permaslahan setiap tahunnya, bahkan kita sering mendengar lagu yang menyatakan: “orang bilang tanah kita tanah syurga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Inilah segelintir lirik lagu yang mengambarkan bagaimana akan kekayaan tanah kelahiran kita, Memang betul apa yang dikatakan diatas, maka yang dibutuhkan sekarang adalah kejelian dan kepekaan kita dalam menanggapinya, maka dari itu kami sebagi Generasi Baru Indonesia (GENBI) mengharpkan dan menginginkan agar program ini terus dilanjutkan serta dapat diterima baik oleh semua pihak demi kemajuan bersama, agar tercapai tujuan dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah dicantumkan oleh pendiri-pendiri bangsa ini dan membuka cakrawala pemikiran kita lebih luas lagi.

























NAMA : Sirojul Huda
Alamat : gelogor, mapong, Lombok tengah, NTB
Ttl : Mapong, 21-12-1996
No. hp : 085337325083
Mahasiswa IAIN Mataram semester IV program S1 Fakultas Syari’ah jurusan muamalah.




INDONESIA BERSIH BERSAMA GENERASI BARU INDONESIA (GenBI) Prov. NTB







Bersih itu penting, bersih adalah  sebuah kebebasan, baik kebebasan dari  kotoran, sampah dan bau lingkungan, mengapa bersih ini seringkali menjadi problematika masyarakat? Karana bersih ini sangat jarang dilestarikan di tengah-tengah kehidupan masyarakat, dampak yang ditularakan bersih ini sangatlah baik, mulai dari pemikiran sehinga kesehatn jasmani maupun rohani, bersih sering kita dengar dikala pandangan merasa yaman dan Fikiran merasa tenag, entah kenapa ketika lingkungan bersih, hati dan Fikiran pun ikut terasa bersih, tapi dengan tidak kita sadari bahwa bersih mempunyai lawan yang sering a kita jumpai, sebut saja  kotor. Kotor ini sering pula kita jumpai ketika bersih itu mulai hilang, kotor memiliki aroma yang khas dan unik  baik itu unik dari penglihatan mata kepala para manusia entah itu manusia biasa, SMA, Sarjana Maupun pimpinan Negara. Kenapa biasa begitu ? akupun tak tau, hanya saja banyak orang terkena penyakit karana lingkungan yang kotor, Fikiran terasa sakit, hati terasa sesak dan mata terasa risau dengan keadaan yang kotor. Sehingga pemerintah membentuk program-program masyarakat bersih, demi terbentuknya solusi bagi kita semua untuk menjadi masyarakat yang bersih dan sehat.
Mewujudkan masyarakat yang cinta akan kebersihan dalam hidup, pemerintah membuat program dengan tema INDONESIA BERSIH program Indonesia bersih tentunya dilaksanakan dengan serentak di indonesia, termasuk di pulau lombok NTB, melalui masyarakat NTB bersih, lingkungan mulai terasa hidup khususnya dipulau lombok. Tempat rekreasi/wisata dan ibadah sudah mulai bersih, hal ini membuktikan  bahwa masyarakat NTB mulai menyadari bahwa pentingnya bersih dan sehat, karana negara yang sehat tidak lepas dari masyarakat yang bersih, baik dari segi mental maupun fisik, sehingga program-program ini mampu memberikan rasa kepedulian yang lebih, khususnya kepada masyarakat NTB.
            Tidak mau kalah semangat dari Kpw. Bank Indonesia Prov . NTB untuk memberikan  kontribusi bersih kepada masyarakat NTB, dengan memberikan arahan kepada anak asuh nya yang disebut GenBI (Generasi Baru Indonesia). GenBi prov. NTB merupakan alat pendongkrak sekaligus contoh bagi masyarakat dalam hal menjaga kebersihan, GenBI merupakan komunitas penerima beasiswa dari bank indonesia,  namun  mahasiswa yang menerima beasiswa dari bank indonesia ini hanya terdiri dari dua universitas yang ada di prov. NTB yaitu universitas mataram dan universitas Islam Negri Mataram (UIN) dalam hal ini GenBI tidak hanya fokus  sebagi mahasiswa penerima beasiswa, tapi selain menerima beasiswa anak-anak GenBI diberikan pendidikan khusus oleh Bank Indonesia seperti pembelajaran tentang Perbankkan dan sosial masyarakat, karana selain harapan sebagi mahasiswa yang teladan untuk mahasiswa lainnya Bank Indonesia juga mengharapakan anak-anak GenBI sebagi Agen Of Change .
Kegiatan bersih diawali oleh anak-anak GenBI dari membersihkan  jalan raya, tempat wiasata, dan taman-taman yang mudah dijangkau oleh masyarakat, dengan berjalannnya waktu, hari, dan minggu GenBI prov. NTB mulai bergerak membersihkan Pondok pesantren-pondok pesantren yang ada di Lombok Tengah, dengan harapan semoga anak-anak pondok lebih cepat memahami dan menegerti arti dari kebersihan itu, sehinga nanti setiap alumni-alumni yang keluar dari pondok pesantren tersebut sudah siap untuk menjadi leader ship di tengah-tengah masyarakat yang awam akan kebersihan dan kesehatan. Keinginan ini sangatlah kita harapkan demi kemajuan Masyarakat Bangsa Dan Negara,
Tidak akan lama kita bertahan hidup dalam lingkungan yang tidak bersih karana semua penyakit akan kita jumapai melalui hari-hari yang tidak bersih, sehingga bersih ini selalu kita jaga dan junjung tinggi untuk dipelihara denga baik, karena dari bersih ini efek yang paling cepat kita rasakan adalah udara yang sejuk, pandanagan yang sehat dan tentunya menjauhkan dari kuman dan penyakit, itulah yang membuat sehat ini menjadi mahal. Karena lebih bahagia kita hidup sendiri ditempat yang bersih, dari pada hidup bermukim tapi ditempat yang kotor. Setelah dikaji dan ditinjau secara mendalam bahwa bersih ini banyak sekali mendatangkan damapak yang fositif  buat kita semua, sehingga sekarang ini kita lebih peduli akan kebersihan lingkungan maupun dirisendiri. Oleh sebab itu  GenBI NTB dibutuhkan untuk berperan aktif dalam bermasyarakat demi kemajuan yang lebih tinggi, kemajuan masyarakat tidak terlepas dari gerakan generasi-generiasi muda anak bangsa yang kreatif dalam mngembangkan kemampuan kapasitas dan kreatifitas sehingga anak-anak GenBI mampu menjadikan masyarakat NTB lebih sehat dan bersih, berbudaya dan berdaya saing tinggi. Demi terwujudnya masyarakat NTB yang Religius


Kamis, 23 Maret 2017

#mengingat#
Diujung doa'a malamku
Aku titip salam buat mu
Itu aku
Bocah malam dan penganggu

Bersabar
Ikhtiar
Itu kata terakhir

Membawa cerita dalam
Kenangan
Api dalam genggaman
Kerindu bersama kenangan

Salam sejahtra untukmu.
Aku rindu malaikatmu

Selasa, 28 Februari 2017

   #PESAN SINGKAT#

Aku menemukanmu
Dalam derasnya kehidupan


Waktu terus memilih


Kau tuangkan segelas air tinta
Lau berkata


Kosongkan gelasmu

"Aku suka nasehat itu"

Mataram-02-11-2026

Sabtu, 05 November 2016

GERAKAN BI Provinsi NTB DALAM MELESTARIKAN BUDAYA INDONESIA
Oleh: Sirojul Huda
Masih banyak orang yang beranggapan bahwa latihan bela diri sama dengan berlatih kekerasan. Karana  didalam berlatih bela diri kita tidak lepas dari yang namanya pukulan, tendangan, menyerang, menghindar, dan menangkis, itu semua gerakan-gerakan umum dari perkelahian. Sebenarnya tidak salah juga  jika orang beranggapn seperti itu terutama yang belum pernah ikut mencoba mempelajari sebuah latihan beladiri. Akan tetapi Bank indonesia Provensi NTB tidak gentar dengan hal itu untuk belajar beladiri, karena manfaat belajar beladiri sangat banyak, yang dimana tujuan utama beladiri adalah selamat. karena terkadang sebuah konflik atau kejahatan bisa dihindari ketika lawan atau pelaku kejahatn mengurungkan niat untuk berhadapan dengan kita, karena emosi mereka menurun atu menjadi segan, jika kita menghadapinya dengan tenang dan percaya diri, namun jika konflik tidak bisa dihindari setidaknya kita sudah siap menghadapinya.
Selain itu, belajar bela diri juga menjadikan badan lebih sehat dan bugar, seperti halnya manfaat olahraga yang lain. Berlatih bela diri secara teratur sama manfaatnya dengan berolahraga  secara teratur, yaitu akan meningkatkan kebugaran, karna otot yang ada pada tubuh manusia akan terlatih untuk bergerak dan membuat tubuh menjadi lebih sehat serta meningkatkan daya tahan tubuh dan tidak mudah sakit. Gerakan-gerakan tertentu, terutama yang mengunakan unsur kecepatan, turut memacu fungsi jantung dan paru-paru. Sehingga peredaran darah dan napas kita akan lebih lancar, dan masih banyak lagi mannfaat-manfaat bela diri yang lain. Akan tetapi yang terpentng bagi BI dalam mengadakan pelatihan bela diri ini adalah untuk menjalin rasa solidaritas yang tinggi bagi pegawai Bank Indonesia dan GenBI (Generasi baru indonesia), Karna kehidupan mengharuskan kita memiliki rasa solidaritas, karna rasa solidaritas itulah akan membuat diri kita menjadi lebih kuat dan utuh.
Bank Indonesia provinsi NTB mengadakan sebuah pelatihan beladiri untuk pegawai BI dan  GenBI. yang di adakan di halaman depan kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi NTB, yang lebih menarik lagi bank indonesia lebih memilih beladiri jenis pencak silat, kenapa bank indonesia lebih memilih belajar beladiri jenis pencak silat? Karena  selain untuk menjaga kesehatan dan rasa solidaritas antar pegawai bank, Bank Indoneisa mengadakan pelatihan bela diri pencak silat ini bertujuan untuk melestarikan budaya asli Indonesia karna di Indonesia sudah banyak jenis-jenis bela diri yang berasl dari luar negri yang masuk ke Indonesia, oleh sebab itu Bank Indonesia sangat antusias untuk melakukan kegitan ini, karna selain menjaga kesehatan tubuh juga melestarikan budaya-budaya asli indonesia. Karena seperti yang kita ketahui pencak silat itu adalah suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Indonesia.
Lebih menarik lagi, Bank Indonesia provinsi NTB juga mempunyai pelatih bela diri pencak  silat dari kalangan GenBI yang dimana pengalaman dalam dunia persilatan sudah cukup memadai untuk memberikan dan menyalurkan ilmu-ilmunya kepada pegawai-pegawai Bank Indonesi provinsi NTB dan teman-teman GenBI NTB, dan tentu saja Bank Indonesia provinsi NTB sangat Bangga dengan hal itu karena anak-anak GenBI NTB sangat banyak mempunyai kreativitas yang cukup bagus dan bisa dimanfaatkan seperti seni beladiri, oleh sebab itu Bank Indonesia tidak sembarang dalam merekrut atau memilih anggota GenBI khususnya NTB. sebelum masuk GenBI harus melewati tes yang dimana hasil tes tersebut akan menjadi pertimbangan pihak BI dalam menentukan siapa yang berhak menjadi anggota GenBI, karna menjadi anggota GenBI harus mempunya kretivitas yang baik dan bagus karna GenBI merupakan (Generasi Baru Indonesia) “agen of change”.








UANG LOGAM JANGAN  DIPANDANG DENGAN SEBELAH MATA
Oleh: Sirojul Huda

Uang logam atau uang koin biasanya diterbitkan oleh pemerintah sebagai alat teransaksi ekonomi, uang logam ini biasanya memiliki dua sisi yang menampikan nilai uang dan disisi sebaliknya berbentuk gambar, di indonesia uang logam yang beredar sangat banyak akan tetapi kenapa masyarakat memandang uang logam ini sebagai uang yang mempunyai nilai yang kecil.
memang benar kata masyarakat uang logam tersebut memiliki nilai yang sangat kecil, akan tetapi masyarakat tidak pernah memahami koin tersebut secara jelas, contohnya seperti saat-saat sekarang ini, seringkali kita menemukan masyaraka tyang  tidak mau disusuk dengan uang logam atau koin. Mereka mengagap uang koin itu tidak mempunyai arti lebih dari uang kertas, memng betul akan tetapi pasti pemerintah mengeluarkan uang koin atau uang  logam  tersebut mempunyai alasan dan tujuan.
Buat apa pemerintah mengeluarkan uang logam kalau tidak memiliki mamfaat, hanya saja masyarakat kita terlalu gengsi dengan uang logam, apalagi anak-anak muda jaman sekarang  sangat tidak peduli dengan keberadan uang logam. Mereka merasa gengsi membawa uang logam, seperti yang saya amati sendiri, anak-anak muda sekarang tidak pernah mau menerima apabila disusuk dengan uang logam, padahal uang logam tersebuat banyak memiliki mamfaat dan sama-sama bernilai seperti uang-uang kertas lainnya. Hanya saja nilai yang lebih rendah dan berbentuk bulat, apkah dengan itu mereka malu?.
Uang logam sering sekali diremehkan dan ditelantarkan begitu saja, padahal uang logam sangat membantu bagi yang membutuhkannya. Akan tetapi seringkali oarng meremehkan, menelantarkan malahan tidak mau menerima uang logam tersebut. Orang mengangap remeh  uang logam dan tidak terlalu diperhitungkan, padahal bila kita tumpuk dan kumpulkan ternyata uang-uang logam tersebut bisa menjadi bernilai. Dengan keadaan seperti yang sekarang ini saya sebagai anak didik Bank Indonesia GenBI (Generasi Baru Indonesia) sangat perihatin sekaligus sedih melihat masyarakat yang sekarng ini, yang tidak pernah peduli terhadap keberadaan uang logam terutama pemud pemudi.
Seharusnya kita sebagi pemuda pemudi harus bisa menjadi penerus bangsa yang mempunyai rasa kepedulian yang tinggi terutama kepedulian terhadap uang koin atau logam. Bank indonesia juga sangat perihatin dengan keadaan yang seperti ini sehingg sebagai kepedulian Bank Indonesia sering menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan uang logam agar seluruh  masyarkat dari kalangan tua maupun muda peduli terhadap uang koin atau logam.
Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang telah diselenggarakan oleh Bank Indonesia terhadap uang logam ini, saya sebagai Generasi Baru Indonesia (GenBI) juga tidak tinggal diam dengan keadaan seperti ini saya cukup sedih dengan keberadan uang logam atau uang koin yang terlihat diterlantarkan dimana-mana diabaikan begitu saja, oleh sebab itu sebagai rasa kepedulian saya terhadap uang logam saya mencoba membuat wadah tempat penampungan uang dan juga saya bekerja sama dengan pemuda-pemuda yang ada di Desa Midan untuk mencoba membentuk sebuah tim atau kelompok untuk mengumpulkan uang-uang logam yang beredar dan yang di telantarkan oleh  masayarakat.
Tim kami Ini mempunyai nama tim Pemuda Koin yang dimana  kami  membentuk sebuah sanggar namun sanggar ini berbeda dengan sanggar-sanggar yang lain. Sanggar ini kami sebut Sanggar Koin yang dimana sanggar ini adalah tempat kami mengumpulkan koin dan memberikan pembelajaran kepada adik-adik yang ada di Desa Midang agar mereka lebih tau arti koin tersebut dan disana kami selalu membuka pintu  kepada masyarkat Midang untuk meberikan koin yang mereka miliki agar tidak terbuang sia-sia.
Apabila uang koin tersebut sudah banyak terkumpul, kemudian kami mulai memilih dan memilah-milahnya agar bisa kita tukar di Bank Indonesia (BI) atau bank-bank yang lain, setelah uang logam tersebut berubah menjadi uang kertas, kami akan menyumbangkan uang tersebut kepada hamba sahaya atau masyarakat yang kurang mampu atau minim ekonomi. Tapi hal ini kami laksanakan apabila uang hasil pengumpulan koin tersebut berjumlah banyak, akan tetapi kalau tidak banyak kami akan mengumupulkan remaja-remajai masyarakat Midang untuk belajar bersama, makan-makan bersama agar remaja-remaji di Desa Midang itu peduli akan keberadaan uang logam, biar tidak hanya memandang dengan sebelah mata dan  mengandalkana gengsi belaka, saya juga sangat mengharapkan mereka sebagai pemuda pemudi masyarkat midang bisa sebagi contoh di linkungan masyarakat, agar semua masyarakat bisa peduli terhadap keberadaan  uang logam.






Kamis, 22 September 2016

Senyummu

kutemukan baris gigi yang teduh
hatiku peluh dengan degup rindu

ada yang tersisa di bilik senyum itu
jahitan kain berupa sutra
lembut membelah dada


Mataram, 2016