Sabtu, 05 November 2016

UANG LOGAM JANGAN  DIPANDANG DENGAN SEBELAH MATA
Oleh: Sirojul Huda

Uang logam atau uang koin biasanya diterbitkan oleh pemerintah sebagai alat teransaksi ekonomi, uang logam ini biasanya memiliki dua sisi yang menampikan nilai uang dan disisi sebaliknya berbentuk gambar, di indonesia uang logam yang beredar sangat banyak akan tetapi kenapa masyarakat memandang uang logam ini sebagai uang yang mempunyai nilai yang kecil.
memang benar kata masyarakat uang logam tersebut memiliki nilai yang sangat kecil, akan tetapi masyarakat tidak pernah memahami koin tersebut secara jelas, contohnya seperti saat-saat sekarang ini, seringkali kita menemukan masyaraka tyang  tidak mau disusuk dengan uang logam atau koin. Mereka mengagap uang koin itu tidak mempunyai arti lebih dari uang kertas, memng betul akan tetapi pasti pemerintah mengeluarkan uang koin atau uang  logam  tersebut mempunyai alasan dan tujuan.
Buat apa pemerintah mengeluarkan uang logam kalau tidak memiliki mamfaat, hanya saja masyarakat kita terlalu gengsi dengan uang logam, apalagi anak-anak muda jaman sekarang  sangat tidak peduli dengan keberadan uang logam. Mereka merasa gengsi membawa uang logam, seperti yang saya amati sendiri, anak-anak muda sekarang tidak pernah mau menerima apabila disusuk dengan uang logam, padahal uang logam tersebuat banyak memiliki mamfaat dan sama-sama bernilai seperti uang-uang kertas lainnya. Hanya saja nilai yang lebih rendah dan berbentuk bulat, apkah dengan itu mereka malu?.
Uang logam sering sekali diremehkan dan ditelantarkan begitu saja, padahal uang logam sangat membantu bagi yang membutuhkannya. Akan tetapi seringkali oarng meremehkan, menelantarkan malahan tidak mau menerima uang logam tersebut. Orang mengangap remeh  uang logam dan tidak terlalu diperhitungkan, padahal bila kita tumpuk dan kumpulkan ternyata uang-uang logam tersebut bisa menjadi bernilai. Dengan keadaan seperti yang sekarang ini saya sebagai anak didik Bank Indonesia GenBI (Generasi Baru Indonesia) sangat perihatin sekaligus sedih melihat masyarakat yang sekarng ini, yang tidak pernah peduli terhadap keberadaan uang logam terutama pemud pemudi.
Seharusnya kita sebagi pemuda pemudi harus bisa menjadi penerus bangsa yang mempunyai rasa kepedulian yang tinggi terutama kepedulian terhadap uang koin atau logam. Bank indonesia juga sangat perihatin dengan keadaan yang seperti ini sehingg sebagai kepedulian Bank Indonesia sering menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan uang logam agar seluruh  masyarkat dari kalangan tua maupun muda peduli terhadap uang koin atau logam.
Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang telah diselenggarakan oleh Bank Indonesia terhadap uang logam ini, saya sebagai Generasi Baru Indonesia (GenBI) juga tidak tinggal diam dengan keadaan seperti ini saya cukup sedih dengan keberadan uang logam atau uang koin yang terlihat diterlantarkan dimana-mana diabaikan begitu saja, oleh sebab itu sebagai rasa kepedulian saya terhadap uang logam saya mencoba membuat wadah tempat penampungan uang dan juga saya bekerja sama dengan pemuda-pemuda yang ada di Desa Midan untuk mencoba membentuk sebuah tim atau kelompok untuk mengumpulkan uang-uang logam yang beredar dan yang di telantarkan oleh  masayarakat.
Tim kami Ini mempunyai nama tim Pemuda Koin yang dimana  kami  membentuk sebuah sanggar namun sanggar ini berbeda dengan sanggar-sanggar yang lain. Sanggar ini kami sebut Sanggar Koin yang dimana sanggar ini adalah tempat kami mengumpulkan koin dan memberikan pembelajaran kepada adik-adik yang ada di Desa Midang agar mereka lebih tau arti koin tersebut dan disana kami selalu membuka pintu  kepada masyarkat Midang untuk meberikan koin yang mereka miliki agar tidak terbuang sia-sia.
Apabila uang koin tersebut sudah banyak terkumpul, kemudian kami mulai memilih dan memilah-milahnya agar bisa kita tukar di Bank Indonesia (BI) atau bank-bank yang lain, setelah uang logam tersebut berubah menjadi uang kertas, kami akan menyumbangkan uang tersebut kepada hamba sahaya atau masyarakat yang kurang mampu atau minim ekonomi. Tapi hal ini kami laksanakan apabila uang hasil pengumpulan koin tersebut berjumlah banyak, akan tetapi kalau tidak banyak kami akan mengumupulkan remaja-remajai masyarakat Midang untuk belajar bersama, makan-makan bersama agar remaja-remaji di Desa Midang itu peduli akan keberadaan uang logam, biar tidak hanya memandang dengan sebelah mata dan  mengandalkana gengsi belaka, saya juga sangat mengharapkan mereka sebagai pemuda pemudi masyarkat midang bisa sebagi contoh di linkungan masyarakat, agar semua masyarakat bisa peduli terhadap keberadaan  uang logam.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar