PEMBERDAYAAN PARA PERTERNAK MADU TRIGONA DARI BANK INDONESIA UNTUK MASYARAKAT YANG
MANDIRI
`Program
Sosial Bank Indonesia(PSBI) yang mengeluarkan terobosan dalam bentuk
KLASTER dalam hal ini Bank Indonesia
bekerjasama dengan masyarakat Dusun Papak Desa Gegala Kecamatan Kayangan
Kabupaten Lombok Utara dalam mengembangkan suatu usaha demi kemjuan bersama.
Program pengembangan madu trigona yang diluncurkan oleh bank indonesia
diharpakan memiliki nilai lebih ekonomis dari pada madu-madu yang lain sehingga
nantinya bukan hanya bisa di nikmati oleh perternak lebahnya saja, akan tetapi
untuk semua masyarakat disekitar Desa Gegala Kecamatan Kayangan, sekaligus
sebagai desa percontohan untuk desa-desa yang lainnya.
Madu
adalah salah satu produk primadona HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) di Lombok.
Banyaknya manfaat madu bagi kesehataan, kecantikan dan lain-lain menyebabkan
permintaan pasar madu alam dan madu budidaya sangat tinggi. Ciri-ciri lebah
trigona berwarna hitam dengan panjang tubuh antara 3-4 mm, serta rentang sayap
8 mm. Apalagi dalam hal ini stup lebah trigona berbeda dengan stup lebah madu
lainnya. Stup lebah trigona bisa digantung atapun disusun pada rak dan
diletakan di tempat teduh atau tidak terkena sinar matahari, Ruangan dalam stup
lebah trigona tidak bersekat-sekat. Namun lebah trigona menempatkan telur,
madu, propolis dan beebread secara terpisah. Dalam pemeliharaan lebah trigona
ini setiap koloni terdiri dari ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Dalam hal
pemanenan madu dan propolis dilakukan 1-3 kali setahun tergantung kondisi,
pakan, besar kecil setup dan kesehatan
koloni, dalam hal pemanenan madu dan propolis yang sudah dipanen diletakan
dimangkuk untuk dilakukan penirisan. Penirisan madu dilakukan agar madu tetap
seteril agar tidak terlalu banyak kontak dengan tangan.Karena hal ini, mengapa
dalam Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) pemiharan lebah trigona lebih
dipilih, Karena pemeliharannya sangat mudah tidak begitu sulit dan harga jual
cukup tinggi bahkan bisa mencapai 30-40 botol perbulan dalam pemanenan. Bank
Indonesia juga memberikan bantuan dalam BANTEK (Bantuan Tekhnis) seperti, pemberian pelatihan dalam pemilihan
bibit lebah yang mau dijadikan Ratu, Raja dan Pekerja, dalam pembutan Stup,
Pemberian makanan buat lebah dan pengemasan madu yang lebih inovatif dan
kreatif.
Dengan
adanya program yang dijalankan oleh Bank Indonesia dan Masyarakat Dusun Papak
Desa Gegala, Sekarang budaya gotong royong mulai tumbuh berkembang yang dulunya
rasa kebersamaan agak kurang, dan rasa kekeluargaan juga terjalin sangat erat
satu sama lainnya. Serta sekarang pertumbuhan ekonomi masyarakat sana dan
sekitarnya tumbuh giat dengan adanya program ini.
Bahkan
dalam memenuhi permintaan pasar, para perternak lebah kewalahan dalam melayani
pemesanan madu trigona. Karena, para pembeli langsung datang membeli kepada
perternak yang keasliannya sudah diakui akan identitas keaslian madu tersebut.
Bahkan Koprasi dan Usha Kecil Mikro Menegah (UMKM) lainya tidak berani menjamin
ada stocknya apabila ada pemesanan dari konsumen, begitu larisnya madu trigona
ini dipasaran diharpakan ada perhatian dan bantuan lebih dari pemerintahan
dalam pemberdayaan ternak lebah trigona ini, karena setiap tahunya selalu
mengalami permintaan dari produsen. Maka dari itu, siapa sangka binatang yang
kecil seperti lebah memliki nilai yang ekonomis yang tinggi, seperti kata
pepatah jangan sekali-kali enggkau mengangap remeh hal yang kecil, siapa tau
dengan yang kecil itu membuat dirimu berhasil. Inilah yang terjadi sekarang di
Dusun Papak Desa Gegala masyarakatnya berbondong-bondong dalam membudidayakan
lebah trigona karena sebgai contoh desa binaan unggulan serta sebagi contoh
dari desa-desa yang lain agar lebih inspiratif, inovatif dan kreatif dalam
melihat peluang.
Sebelumnya
Desa ini sangatlah asing dan tidak terkenal ditelinga masyarakat luas bahkan
yang dulunya para warganya kebanyakan bertani ke hutan sekarang dengan adanya
bantuan dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) masyarakat disana tidak lagi
bergantung dari bertani ke hutan, bahkan mereka lebih fokus untuk
membudidayakan lebah trigona karena hasil yang agak menjanjikan bagi
penghidupan keluarga mereka, bahkan mereka tidak perlu meninggalkan pekerjaan
lama mereka, karena bisa sebagi sampingan untuk menambah penghasilan
sehari-hari.
Semoga
dengan adanya Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) membuka mata hati kita bahwa
ditanah kelahiran kita ini, khusunya di pulau lombok sangat banyak yang bisa
dimanfaatkan untuk menjadi peluang usaha serta mampu mengentaskan kemiskinan
yang menjadi permaslahan setiap tahunnya, bahkan kita sering mendengar lagu
yang menyatakan: “orang bilang tanah kita tanah syurga, tongkat kayu dan batu
jadi tanaman”. Inilah segelintir lirik lagu yang mengambarkan bagaimana akan
kekayaan tanah kelahiran kita, Memang betul apa yang dikatakan diatas, maka
yang dibutuhkan sekarang adalah kejelian dan kepekaan kita dalam menanggapinya,
maka dari itu kami sebagi Generasi Baru Indonesia (GENBI) mengharpkan dan
menginginkan agar program ini terus dilanjutkan serta dapat diterima baik oleh
semua pihak demi kemajuan bersama, agar tercapai tujuan dari Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 yang telah dicantumkan oleh pendiri-pendiri bangsa ini
dan membuka cakrawala pemikiran kita lebih luas lagi.
NAMA : Sirojul Huda
Alamat : gelogor, mapong, Lombok
tengah, NTB
Ttl : Mapong, 21-12-1996
No. hp : 085337325083
Mahasiswa IAIN Mataram semester
IV program S1 Fakultas Syari’ah jurusan muamalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar